Saturday, 24 March 2012
Serangga TomCat, Menghebohkan Negara Indonesia
Di Surabaya, belasan siswa mengaku melihat hewan kecil yang sedikit lebih besar dari nyamuk. Mereka melihatnya saat akan mengambil barang dari laci. Dan ternyata sudah ada ratusan Tomcat yang berada di ruangan kelas mereka. Warga apartemen Eastcoast juga menjadi sasaran serangan Tomcat. Mereka menderita dermatitis akibat serangan hewan kecil ini. Ditambah lagi Broadcast Massage yang disebar oleh pengguna Blackberry serta para Tweeps yang mengatakan bahwa hewan ini jauh lebih beracun dari ular kobra. Benarkah?Ya, benar memang ada serangga yang dinamakan Tomcat atau Kumbang Paedus. Juga benar adanya jika dikatakan hewan ini memiliki racun yang bisa disemprotkan jika bersentuhan dengan kulit manusia. Namun, tidak perlu begitu khawatir karena racun Tomcat hanya menyerang bagian kulit luar saja, tidak sampai ke jaringan syaraf yang bisa mematikan, meskipun kadarnya memang 12 kali lebih ampuh dari bisa kobra. Dahulu, racun tomcat yang disebut ini digunakan untuk membakar kutil.
Jika timbul gejala pada kulit seperti gatal atau iritasi, rasa terbakar, dan kulit yang memerah, segera cuci bersih menggunakan sabun. Hal itu perlu dilakukan untuk menetralisir kadar racun supaya tidak menyebar. Jika gejala sudah semakin parah, gunakan salep Hydrocortisone 1 persen, atau salep Betametasone dan antibiotik Neomycin Sulfat 3 kali sehari, atau dengan salep Acyclovir 5 persen. jika sudah infeksi, bisa dengan antibiotik. Disarankan untuk tidak menggaruk bagian yang terinfeksi, karena racun bisa berpindah ke bagian kulit yang lain. Juga hindari sinar matahari untuk menghindari bekas luka yang menghitam.
Tomcat tidak mengigit ataupun menyengat. Tomcat akan mengeluarkan cairan otomatis bila bersentuhan atau berbenturan dengan kulit manusia. Gawatnya, Tomcat juga akan mengeluarkan cairan racunnya ini pada benda-benda seperti baju, handuk, atau benda-benda lainnya.
Dalam tubuh Tomcat, terdapat cairan yang diduga 12 kali lebih mematikan dari bisa ular kobra sekalipun! Cairan hemolimf atau toksin ini disebut sebagai aederin.
Serangga Tomcat otomatis akan mengeluarkan cairan apabila terjadi sentuhan atau benturan dengan kulit manusia secara langsung. Bisa juga dengan sentuhan tidak langsung melalui handuk, baju atau alat lain yang tercemar oleh racun tomcat tersebut. Itu sebabnya, jika sudah terkena dermatitis otomatis seperti seprei dan uba rampe-nya, handuk maupun alat-alat yang disinyalir terkena racun tomcat harus dibersihkan.
Bersentuhan dengan kumbang ini saat merayap atau tidur, menghancurkannya pada badan atau mengosok dengan jari yang kotor akan menyebabkan konjunktivitis dan penyakit kulit yang teruk yang dikenali sebagai ‘:dermatitis linearis’:, ‘aederus (kumbang rove/ staphylinidae) dermatitis’:.
Jadi berhati-hatilah jika sobat sekalian bertemu atau melihat Serangga Tomcat ini. Sebaiknya segera basmi dengan racun serangga atau jika nggak mau repot, pukul saja pakai sandal tapi ingat jangan sampai terkena cairan dari serangga Tomcat karena cairan serangga tomcat itulah yang beracun.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment